Siapa Nama Asli dari Mbah Moedjair? Penemu Ikan! - Quezzen

Sabtu, 19 Februari 2022

Siapa Nama Asli dari Mbah Moedjair? Penemu Ikan!

Tahukah kamu bahwa ikan mujair pertama kali ditemukan di Indonesia dan oleh orang Indonesia pula. Jadi, siapakah penemu ikan mujair yang dapat memenuhi kebutuhan protein hewani tubuh kita sekarang? 

Menurut berbagai sumber, ikan mujair ditemukan pada tahun 1930-an dan penemunya tersebut adalah seorang laki-laki yang bernama Mbah Moedjair. Ini adalah tokoh terkenal yang populer seperti Kaori Miyazono dalam dunia Anime.

Siapa Nama Asli dari Mbah Moedjair?

Mbah Moedjair yang memiliki nama asli Iwan Muluk ini lahir di desa Kuningan, kabupaten Blitar, Jawa Timur sekitar tahun 1890. Awal mulanya Mbah moedjair berprofesi sebagai penjual sate, hingga pada akhirnya usahanya tersebut mengalami kebangkrutan karena kebiasaan buruk Mbah moedjair yakni suka sekali berjudi. 

Siapa Nama Asli dari Mbah Moedjair?

Bagaimana Asal-usul Mbah Moedjair Menemukan Ikan Mujair? 

Setelah mengalami kebangkrutan akibat berjudi tersebut, Atas usul dari kepala desa yang bernama Pak Muraji, Mbah Moedjair akhirnya tirakat atau berpantangan. Hal tersebut mengantarkan Mbah Moedjair menemukan serta memelihara ikan yang habitatnya berasal dari laut. 

Mbah Moedjair Mulai Memelihara Ikan Laut 

Adapun untuk cerita detail asal-usul dan awal mula bagaimana Mbah moedjair bisa menemukan ikan mujair masih misteri hingga sekarang. Karena ikan mujair ini diketahui berasal dari perairan Mozambik, Afrika. Dalam bahasa Inggris ikan mujair disebut dengan mozambik tilapea nama latinnya adalah Oreochromis mossambicus. 

Dalam buku yang berjudul Go..Go.. Indonesia karya Apri Subagyo, disebutkan bahwa Mbah Moedjair menemukan ikan mujair saat ia tengah berkunjung dan sedang mandi di pantai Serang, Blitar Selatan. 

Hal pertama yang Mbah Moedjair lihat hingga ia memiliki ketertarikan pada ikan mujair adalah karena ikan tersebut menyimpan anaknya di dalam mulut saat dalam keadaan bahaya. Apabila bahaya sudah pergi, maka ikan tersebut membuka mulutnya lagi untuk mengeluarkan anak-anaknya. 

Karena fakta menarik tersebut, kemudian Mbah Moedjair bersama temannya yang bernama Abdullah Iskak dan Umar memutuskan membawa pulang ikan tersebut dan kemudian memeliharanya di rumahnya di daerah papungan, Kanigoro, Blitar. 

Akan tetapi beberapa percobaan seringkali gagal karena memang ikan tersebut dipelihara di air tawar sedangkan habitatnya berada di laut. Namun kegagalan tersebut tidak membuat Mbah Moedjair patah arang, ia terus-menerus kembali ke pantai Serang yang berjarak sekitar 35 km dari rumahnya untuk kembali menangkap ikan tersebut. 

Waktu yang dibutuhkan untuk dapat sampai ke pantai Serang yakni sekitar 2 hari 2 malam melewati hutan belantara serta naik turun bukit terjal. Apabila sebelumnya Mbah Moedjair menggunakan kain untuk membawa ikan tersebut, maka kali ini ia menggunakan sebuah gentong yang terbuat dari tanah liat yang kemudian diisi dengan air laut dan dicampur dengan air tawar. Hingga akhirnya secara perlahan dan bertahap, Mbah Moedjair mengurangi jumlah air laut dan menambahkan jumlah air tawar lebih banyak. 

Mbah Mujair Menjadi Terkenal 

Pada akhirnya, tanggal 25 Maret 1936, Mbah Moedjair berhasil membuat ikan yang pada mulanya hidup di air laut menjadi hidup di air tawar setelah melalui proses 11 kali percobaan. 

Karena peristiwa tersebut, Mbah Moedjair dikenal di seluruh daerah Jawa Timur. Hingga pada akhirnya kabar tersebut didengar oleh asisten residen yang merupakan penguasa daerah Jawa Timur pada zaman penjajahan Belanda. Adapun nama ikan mujair sendiri diberikan oleh asisten residen sebagai sebuah penghormatan kepada Mbah Moedjair karena telah menemukan ikan tersebut. 

Tak hanya dikenal diseluruh daerah Jawa Timur, Mbah Moedjair juga mendapatkan penghargaan di tingkat nasional. Hingga pada akhirnya Mbah Moedjair wafat pada tanggal 7 September 1957 karena menderita asma.  

Baca Juga

0 Comment:

Posting Komentar


Top